Share

Bab 96

Cantika menghela napas lega begitu langkahnya melintas keluar dari kafe yang penuh dengan aroma kopi segar. Cahaya senja masih menyinari langit, menciptakan bayangan lembut di atas trotoar. Lian yang melangkah di dekat Cantika perlahan meraih tangan Cantika dan menggenggamnya, seolah meyakinkan gadis itu jika dirinya akan selalu ada di sisinya. Cantika tersenyum dan mereka melangkah bersama menuju parkiran. Di samping mereka, Septian masih melangkah sambil sesekali melirik ke arah Cantika. Wajahnya masih diliputi kecemasan.

“Om duluan, ya?” pamit Septian sebelum mereka berpisah menuju mobil masing-masing. Lian dan Cantika mengangguk.

“Oke, Om.”

Septian pun berjalan menuju mobilnya yang diparkir paling ujung. Lian dan Cantika pun berjalan menuju mobil Cantika. Namun, tepat sebelum mereka tiba di mobil, dering tajam dari telepon Lian menggema di saku celananya. Dengan cepat, Lian mengeluarkan ponselnya. Layar menunjukkan pangg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status