Share

Berlutut

Abian dan Raka berjalan dengan langkah tergesa-gesa menuju kebun belakang rumah Kakek Bram setelah mendapat informasi dari salah seorang pelayan bahwa Kakek Bram sedang berkebun di sana. Sesampainya di kebun, mereka melihat Kakek Bram sedang tekun merawat tanaman-tanamannya dengan cekatan.

Dia melirik sedikit kedatangan Abian dan Raka tapi tetap lanjut memotong daun bunga mawar.

"Kek!" sapa Abian.

"Ada apa gerangan kalian datang ke sini, cucuku?" Bram bertanya sok polos sambil tersenyum ramah. Namun Abian tak berniat untuk berbasa-basi, ia langsung menyampaikan maksud kedatangannya.

"Tidak usah basa-basi, Kek. Langsung ke inti saja! Tadi Diana baru saja mengirim surat gugatan cerai padaku," ujar Abian dengan nada yang keras dan kesal.

"Oh, ya?" Kakek Bram berpura-pura terkejut, walaupun sebenarnya ia sudah mengetahui masalah tersebut.

"Kakek pasti sudah tahu lah. Sekarang beri tahu aku dimana alamat Diana dan anakku." Abian semakin menegaskan, matanya menatap tajam ke arah Kakek Bram
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Abian semangaaat. Raka setia kawan banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status