Share

Menyatukan Dua Keluarga

Melani berjalan mondar-mandir di dapur. Sesekali, dia mengintip Nenek Karmila yang masih duduk di meja makan.

“Makanlah, Nek. Sepertinya suamiku masih lama pulangnya. Sebaiknya Nenek makan dulu sebelum makanannya dingin,” bujuk Melani karena Nenek Karmila belum mau makan.

“Tidak usah. Aku menunggu suamimu saja. Nanti kita bisa makan bersama,” ujar Nenek Karmila bersikukuh.

“Tapi bukannya Nenek sudah lapar dari tadi?” Melani duduk di kursi makan, mengambil nasi dan lauk pauk dan meletakkannya di piring Nenek Karmila. “Ayo kita makan dulu, Nek. Nanti setelah suamiku pulang, kita bisa makan lagi,” bujuk Melani khawatir neneknya kelaparan.

“Tidak mau, aku menunggu suamimu pulang saja. Cepat telepon dia biar cepat pulang. Katakan aku menunggunya,” ujar Nenek Karmila tidak sabar.

Melani kembali berjalan mondar-mandir di dapur sambil memegang ponsel. Ragu-ragu dia memencet nomor ponsel Deon.

Di ruangan meeting, Deon yang melihat nama Melani di layar ponselnya langsung tersenyum senang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status