Share

153. Lembur

Aku pun berjalan mendekat pada Bi Ijah yang sedang sibuk menyiapkan makan malam. Kuhampiri wanita tua itu untuk berpamitan. Bi Ijah menatapku seaat lalu tersenyum dan mengangguk mengiyakan. Setelah melihat anggukan kepala Bi Ijah, aku berjalan menuju ruang tamu dimana para orang terkasihku ada dan berkumpul di sana.

"Irene, Frans dan Yoga, maaf sepertinya aku tidak bisa makan malam bersama kalian. Malam ini aku harus lembur membantu Andin yang sedang menerima job pelanggan dalam partai besar," paparku.

"Apakah kami boleh ikut?" tanya Irene.

"Lebih baik kalian istirahat saja dulu, persiapkan tenaga kalian buat perjalanan besok ke Surabaya!" titahku dengan nada rendah.

"Kamu harus istirahat juga, Ann!" kilah Frans.

Aku tersenyum, meskipun sudah memiliki istri lelaki itu tidak pernah lupa memberiku perhatian kecil dan dia tidak peduli jika ada Irene. Sedangkan Irene begitu percaya pada Frans bahwa hatinya hanya untuk Irene.

"Tenang saja aku sudah biasa seperti ini." Aku pun berjalan menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status