Share

34. Kunjungan 2

Aku hanya menelan ludah kekecewaan melihat usaha anak kecil itu membawa baki berisi minuman dan sedikit camilan. Hatiku trenyuh, Amelia kecilku tersiksa batin. Lalu bagaimana perlakuan Rowena pada Yoga, sulungku itu. Baru saja aku membatin bagaimana keadaan Yoga, terdengar langkah kaki masuk dalam rumah sambil mengucap salam.

"Assalamualaikum, Mah!" teriak suara bariton yang masih asli

Terdengar balasan lirih dari Rowena, Amel pun segera menyambut kedatangan abangnya dengan senyum merekah. Netra Yoga membulat saat melihatku, tetapi dengan cepat pria kecil itu sudah kembali pada mode dingin. Langkah kaki Yoga mendekat pada Rowena, semua terekam dalam indera penglihatanku. Tangannya meraih tapak tangan Rowena yang terulur lalu menciumnya. Setelahnya Yoga pergi naik ke atas.

"Abang jangan turun jika tidak perlu, gunakan waktumu untuk belajar hal yang utama. Ingat!" titah Rowena penuh tekanan.

Aku terdiam saat mendengar ucapan wanita tersebut, tetapi aku bisa apa. Suaraku tidak ada hak u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
haaaah....sampai sejauh ini belum nemu....apa alasan jansen begitu benci dg ann....trus klo g suka sama amelia knpa g disuruh ikut ibunya....knp mlh tega diperlakukan kyk bb....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status