Share

36. Pengusiran

"Maafkan Yoga, Bund! Yoga tidak bisa bergerak," ujar Yoga sambil menyodorkan segelas jus jambu.

"Terima kasih untuk minumnya, Bang Yoga," ucapku.

"Iya, Bund."

Yoga pun pamit untuk undur diri melihat ke kamar Amel, dia harus bisa menggunakan waktu yang ada guna membantu Amel. Yoga terlihat sangat pandai mencuri waktu untuk adiknya. Amel pun juga bisa memahami posisinya selama ada di rumah itu.

Aku hanya menyimak semua kejadian yang terlihat secara mata tel4nj4ng. Meski aku ibu kandung mereka tetapi untuk saat ini aku belum memiliki hak kuasa karena harta yang aku punya belum mampu membungkam mulut Mas jasen. Aku bersumpah padamu, Mas. Akan aku ambil apa yang seharusnya aku punya. Lihat saja suatu hari nanti.

"Kak Ann!" panggil Gendhis.

"Iya, Dhis!" balasku.

Gendhis berjalan mendekat padaku dengan wajah sendu, sangat terlihat jika dia sehabis nangis dan untuk alasan apa aku tidak tahu. Tiba-tiba dia berlari memelukku dengan erat, dan tergugu di pundak hingga hijabku terasa basah.

"Menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status