Share

55. Peduli Andin

Aku dan Andin berjalan menuju jalan pulang yang kebetulan searah. Saat di pertigaan jalan barulah aku memisahkan diri dari Andin, tetapi gadis itu masih tetap ingin ikut ke rumahku.

"Lho, bukannya kamu harusnya lurus, Din?" tanyaku heran saat si Andin masih mengayuh sepedanya searah aku pulang.

"Boleh aku ikut tinggal bersama Kakak?" tanya Andin dengan wajah penuh harap padaku.

Aku terdiam, kulihat penampilannya mulai dari bawah sampai atas. Gadis berhijab navi itu menundukkan kepalanya dengan tujuan menyembunyikan raut wajah sedihnya. Sekilas terlihat olehku bening air mengumpul di sudut matanya.

"Ada apa denganmu, Din?" kutanya dia saat kami sudah sampai di depan kontrakanku.

"Masuk saja dulu, yuuk!" ajakku pada gadis manis itu.

Andin mengikutk langkahku dan memakirkan sepedanya sesuai pada tempatnya. Aku pun melangkah lebih dulu menuju pintu utama. Setelah aku buka baru kupersilahkan Andin untuk duduk.

"Sini, kamu duduk dulu ya, akan aku ambilkan camilan dan minuman, tunggu Ya!" ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status