Share

56. Curhatan Andin

"Kau boleh saja ikut tinggal di sini, tetapi bagaimana dengan kedua orang tua kamu itu, Din?" tanyaku.

Andin tertunduk lesu, gadis itu terus menunduk hingga bulir bening kulihat jatuh pada pangkuannya. Aku terdiam. Apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup perempuan muda di depanku hingga bulir bening jatuh bergantian.

Aku masih diam, memberi waktu dan ruang pada Andin hingga dia sendiri yang ingin menceritakan derita hidupnya. Namun, hingga tiga puluh menit tidak kudengar suara yang keluar dari bibir gadis itu. Akhirnya dengan lembut kuusap punggungnya agar Andin bisa leluasa mengeluarkan semua kegelisahan dalam hatinya.

" Mbak!" panggil Andin lirih.

"Katakan apa yang ada di dalam hatimu. Mulai dari sekarang suarakan jeritan hati kamu, Din!" ucapku dengan nada yang rendah.

Andin menatapku sendu, perempuan muda itu masih menatapku dengan kegalauan yang menyelingkupi hatinya. Andin masih bergeming, netranya berp. utar seakan sedang mencari sesuatu yang hendak dikeluarkan. Andin mulai ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status