Share

76. Uang

Kulihat Damar membuka kresek hitam yang aku sodorkan padanya, perlahan dibuka dan diambilnya beberapa lembar uang kertas berwarna biru. Aku hanya tersenyum melihat kejujuran yang dilakukan oleh pemuda di hadapanku tersebut.

"Dam, kok hanya tiga lembar saja?" tanyaku untuk memancing kejujurannya.

"Tiga lembar uang biru bagiku sudah lebih dari cukup, Mbak. Apalagi saat ini harga BBM naiknya sangat tajam, hingga kadang aku kehabisan stock," balas Damar.

"Jika seperti itu, ambil lagi satu atau dua lembar, Dam. Hitung sekalian buat bensin kamu keliling besok," kataku.

Damaar pun mengambil uang sesuai jumlah yang aku sebutkan, pemuda itu terbilang sangat jujur dalam melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. Aku sangat beruntung dikelilingi para pekerja yang jujur dan bertangung jawab penuh. Dahlia tersenyum melihat sikap baik Damar, gadis kecil itu kulihat sangat mengagumi Damar.

"Mas Damar sudah punya motor sendirikah?" tanya Dahlia polos.

"Kok tiba-tiba tanya seperti itu pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status