Share

77. Sebuah Rencana

Akhirnya jualan pagi ku selesai dengan hasil yang memuaskan. Nasi dua kilo habis dan kue basah yang aku sajikan juga ludes. Aku pulang ke rumah dengan senyum puas. Andin ikut membantuku memberesi alat jualanku dipagi hari. Gadis itu terbilang sangat rajin.

Sampai rumah kulihat semua karyawan sudah datang dan mulai melakukan produksi roti bluder dan kue bolen pisang. Andin ikut membuat adonan dan sibuk memanggang dengan api sedang. Sedangkan Dahlia kulihat sibuk mengisi gelas kosong para karyawan. Aku tersenyum tetapi juga sedih melihat kondisi Dahlia. Usia anak itu masih dalam usia sekolah.

"Andin!" panggilku.

Andin segera mencuci tangannya hingga bersih. Kemudian meninggalkan adonannya yang hanya menunggu adonan itu mengembang setalah mengembang baru dimasukkan dalam oven besar. Oleh karrna itu kulihat Andin berani meninggalkan adonannya. Senyumku mengembang ketika melihat keputusan Andin.

"Ada apa, Mbak?" tanya Andin.

"Apakah ada baiknya Dahlia kamu daftarkan ke sekolah dasar terd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status