Share

85. Masih Galau

Setelah memastikan bahwa Dahlia masuk kamar kembali, aku pun kembali ke meja makan untuk melanjutkan makan malamku.

Hingga pukul sembilan malam aku baru selesai, setelahnya aku langsung masuk ke kamar sembari merebahkan diri. Tidak lupa sebelumnya kucuci piring kotor bekas makanku. Kembali bayangan siksaan Rowena pada Amel.

Seketika aku terbangun, beranjak dari ranjang ke nakas. Kuambil tablet obat dan mengeluarkan satu untuk dimasukan ke dalam mulut. Tanpa air aku menelannya, lantas kembali naik ke ranjang dan merebahkan diri.

"Semoga obat ini bekerja dengan baik hingga membuatku besok segar dan fit," doaku dalam hati.

Tak henti aku memandang handphone di atas nakas, namun aku menghela napas karena sampai sekarang Frans tak kunjung meneleponku balik. Lelah aku menunggu, akhirnya tubuhku membuat keputusan untuk tidur. Aku ketiduran. Mungkin juga efek dari obat yang kuminum.

Keesokan harinya, aku bersiap ke toko. Kali ini aku tidak jualan nasi pecel di depan gang, Andin melarangku. Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status