Share

89. Kabar Sedih

Sudah tujuh hari aku menanti dengan hati gundah gulana hingga pada akhirnya menemukan ujung yang baik. Tepatnya saat aku tengah menjaga toko terdengar nada dering sebuah panggilan yang sangat aku hapal lagunya.

"Mungkinkah itu panggilan berasal dari Frans?" gumamku.

Setengah malas aku melangkah ke meja kasir untuk mengambil ponsel, wajahku mendadak tegang tatkala membaca nama kontak yang muncul di layar. Frans. Pria itu meneleponku.

Tak butuh waktu yang lama hanya sekadar untuk berpikir aku langsung menekan dial hijau.

"Hallo, Frans," sapaku sedikit menjerit.

Tak bisa dipungkiri, aku penasaran dan takut. Semua rasa berbaur menjadi satu membuat tapak tanganku bergetar, ponsel yang aku pegang pun ikut bergoyang.

"Hallo, Mbak. Maaf sebelumnya, alhamdullilah aku sudah menemukan kabar Amel," ujar Frans membuat hatiku lega.

Mulutku seketika membuka lebar, gegas kututup dengan tapak tangan kiriku. Sedangkan tangan kananku memegang ponsel yang menempel di telinga, suara Frans sedikit bergel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status