Share

96. Mencoba Pejamkan Mata

Sebuang ungkapan hati yang sudah lama ingin aku dengarbsejak dulu kini bisa lolos juga dari pria kera ini. Entah mengapa ada gelenyar aneh yang menjalar pada relung hayi terfalam. Terbayang senyum lelkai itu saat kelulusan masa silam.

"Aaannn, aku lulus dengan nilai terbak!: teriaknya kala itu.

"Wah, selamat. Mau lanjut ke mana?" tanyaku.

Wajah Jupri seketika menunduk sedih, sorot mata yang aku tangkap lelkai itu sedang banyak masalah. Dan aku tidak berani untik bertanya lebih jauh. Cukup kudengar cerita yang mengalir dari bibir tipisnya yang memerah. Lelaki itu sama sekali tidak merokok atau pun candu minuman keras selayaknya pemuda kelas tiga. Jupri adalah lelaki yang lurus-lurus saja.

Citra yang positif selallu tersemat pada diri lelaki itu, maka tidak heran jika dia banyak yang naksir. Bahkan guru pun memujanya karena kepibtaran otaknya. Namun, entah bagaimana ceritanya hingga dia menjadi preman. Aku tidak tahu pasti.

"Ann!" panggil Jupri.

"Iya, habis ini aku tidur kok." Aku menco
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status