Share

84. Edisi Melamun

Aku sudah memikirkan ini sebelumnya, aku berharap Frans bisa membantuku untuk memantau keadaan Amel dan Yoga di lingkungan Rowena. Apalagi dengan status Frans yang merupakan mantan adik iparku, ditambah Frans adalah dokter Amel dulunya.

"Iya, ini lebih baik. Aku hubungi Frans saja," lirihku.

Kucari handphone sampai berjumpa. Bergegas mengotak-atik untuk mendapatkan kontak Frans, tak lama setelahnya aku meneleponnya.

"Nada sambung, sibukkah?" tanyaku lirih.

Aku pun melangkah kembali ke dapur, duduk di tempat yang sama sembari menunggu. Aku memaklumi jika Frans tidak seperti orang lain bila mendapat panggilan masuk, profesinya yang seorang dokter mewajarkan dia jarang memegang ponsel dan aku sabar menanti jawaban dari seberang.

"Lama banget," gumamku tidak sabar.

Aku menatap sendu handphoneku, Frans tidak menjawab panggilan dariku. Panggilan yang kupinta menutup sendiri karena tak dibalas oleh penerima.

"Apakah sedang ada pasien ya Si Frans?" tanyaku pada diri sendiri.

Dengan kasar kehi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status