Share

Bab 18 Menjadi Babu

Usai menjalani serangkaian pemeriksaan, ayah Bahtiar kemudian dipindahkan ke ruang inap untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. Semua yang di sana tidaklah kaget atau heran dengan apapun yang dokter katakan. Ini bukan kali pertama pria tua itu masuk rumah sakit.

Kendati demikian, rasa cemas dan takut tetap saja kerap menghantui setiap kali menyaksikan kondisi lemah lelaki itu. Terlebih melihat selang-selang kecil terpasang di beberapa bagian tubuh. Sungguh tak terbayang bagaimana rasa sakitnya.

Utami berjalan lebih dulu menggandeng tangan suaminya, mengikuti langkah para perawat yang mendorong brankar. Disusul oleh Bahtiar yang terus merangkul bahu sang ibu yang tak berhenti menangis. Sedangkan Melia, berada di barisan paling belakang. Sendiri sembari membawakan banyak barang.

“Melia, tolong kamu rapikan barang-barang itu ke dalam nakas. Pisahkan punya Mama sama punya Papa, biar nanti gampang ngambilnya.” Dada Melia bergemuruh. Sekuat tenaga ia menahan diri dengan menerima segala peri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status