Share

Bab 41

Aku hanya bisa menatap punggung itu hingga menghilang di balik pintu, ada perasaan lega, akhirnya keputusanku bercerai didukung ibu. Orang yang aku khawatirkan bakal menentang keras perceraianku. Tapi entah mengapa masih ada rasa nyesek di dada? Apakah rasa cintaku terlalu besar, hingga mengalahkan rasa sakit yang dia torehkan?

Sebelumnya aku sempat memaafkan dia, menerimanya kembali dan mencoba melupakan penghianatannya. Hingga Mbak Dita datang membawa pengakuan, bahwa di rahimnya ada benih Mas Elman. Aku berfikir lebih baik mundur, mengalah untuk Mbak Dita, daripada dihantui perselingkuhan mereka. Tapi kenapa sekarang hatiku terasa ada yang meremas-remas?

'Gusti, tolong beri aku kekuatan dan kesabaran untuk menjalani takdir ini' doaku dalam hati.

"Nduk! Kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanya ibu dengan wajah khawatir.

Pelan kuusap bulir bening di sudut mata ini. Meski keputusanku untuk bercerai sudah bulat, toh rasa sakit tetap kurasakan. "Iya, Bu. Sedikit nyeri dibagian perut bawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status