Share

Baikan?

"Ra, kangen," bisik Mas Elman lembut di telingaku, membuat bulu kudukku meremang seketika

Meski hati ingin menolak sentuhannya, tapi tubuhku berhianat, justru merasa nyaman dan menikmatinya.

"Jangan Mas, nanti Zila lihat." Aku berusaha melepas tangan Mas Elman yang melingkar di perutku, tapi gagal. Lelaki itu justru mengeratkan pelukannya.

"Nggak pa-pa sayang, Zila main ke rumah Mas Agus, kan?" ucap Mas Elman tanpa merubah posisinya.

"Iya, tapi kalau dia tiba-tiba masuk gimana?"

"Ayolah, Ra. Beberapa hari ini kita nggak melakukannya, kan? Aku nggak tahan Ra." Ada yang aneh dengan pernyataan Mas Elman, dia bilang tak tahan beberapa hari tak menyentuhku, lalu apa kabar yang setahun kemarin puasa?

Tangan Mas Elman gerilya kemana-mana, membuat tubuhku merespon sentuhannya. Pikiranku seperti ditarik ke alam sadar, ketika bayangan Mbak Dita bergelayut manja di lengan Mas Elman melintas. Aku mendorong tubuh kekar itu sekuat tenaga, tak rela disentuh laki-laki yang pernah meniduri pere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status