Share

Bagaimana ini?

Pertama kali membuka mata, yang kulihat adalah wajah Mas Elman yang tersenyum lega. "Alhamdulillah .... Akhirnya kamu sadar juga, Ra," ucapnya lembut. Berkali-kali dia mencium telapak tanganku, kemudian meletakkan di pipinya.

"Kamu tahu? Aku hampir gila saat melihatmu pucat tak berdaya, aku nggak sanggup kehilangan kamu, sayang," lirih Mas Elman, matanya berkaca-kaca. Bisa kulihat, ketulusan di sana.

"Ini di mana Mas? Kayak bukan kamar kita?" ucapku setelah menyadari berada di kamar asing. Seperti di rumah sakit, karena ruangannya serba putih.

Aku berusaha bangkit dari posisiku bermaksud untuk duduk, tapi Mas Elman buru-buru menahannya. "Jangan bergerak dulu, sayang. Sebentar aku ambilkan minum ya? Kamu haus pasti." Sebotol air mineral yang sudah dipasang sedotan disodorkan Mas Elman padaku.

"Sudah Mas, terimakasih. Mas belum jawab pertanyaanku tadi. Ini dimana?" ucapku setelah menyesap hampir setengah air mineral itu.

"Kamu di rumah sakit sayang," .

Di rumah sakit? Terakhir yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status