Share

Mengikis Jarak — Mahesa dan Ayrani

Kayshilla berdiri dengan kedua tangan menungku pada pembatas balkon. Netranya memandangi langit malam yang cerah dengan banyak bulan dan bintang di sana.

"Cantik, ya." Kayshilla tertegun saat tiba-tiba Aaraf berdiri di sampingnya. Beberapa saat lalu pria itu mengantarkan piring sisa makan malam ke luar, tetapi kenapa sudah kembali?

"Tadi aku taruh depan kamar terus telepon pegawainya. Jadi aku nggak perlu turun biar kamu nggak nunggu kelamaan," jawab Aaraf seolah tahu isi hati istrinya.

Sedangkan Kayshilla hanya mengangguk, tanpa Aaraf tahu di hatinya tumbuh banyak bunga bermekaran. Inti tubuhnya menghangat menyadari Aaraf yang begitu peka.

"Kamu suka?"

"Suka banget, Mas."

"Syukurlah kalau begitu. Aku senang kalau kamu suka."

"Kamu menyiapkan ini sendirian, Mas?"

Aaraf mengangguk. "Aku merasa bersalah saat menolak tawaran Umik bulan madu. Kalau dipikir-pikir kita memang membutuhkannya agar bisa semakin dekat."

Hening! Wanita cantik itu tidak bergeming. Ia hanya diam dengan kepala men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status