Share

16 B

"Oh ternyata begini kelakuanmu di belakangku, Ma. Kamu jelek-jelekin suamimu sama besan kita? Kenapa pergi ke sini gak kabarin papa dulu? Memangnya Santi itu anakmu saja? Aku juga orang tuanya," cerocos papanya Santi. Entah mulai kapan dia berdiri di belakang kami.

"Eh Pak Wiro, kapan datang? Mari ke depan, Pak!" ujarku ramah lalu bangkit dan berjalan bersisian dengan Bu Lilis yang cemberut menuju ruang tamu. Di sana ada Akmal dan Santi sedang duduk bercengkrama.

"Kamu ngapain sih datang kemari, Pa? Kamu itu selalu bikin masalah. Dimana-mana ada utang. Harusnya papa itu kerja yang rajin biar hidup kita lebih makmur, Pa. Papa memang ngasih uang ke mama, tapi dengan cara minjam ke orang lain. Ujung-ujungnya mama juga yang pusing. Mama bosan ditagih rentenir setiap saat. Lebih baik Mama tinggal di sini aja sama Santi," sergah Bu Lilis.

Anak menantuku berpandangan seraya membeliakkan mata. Santi mendekat dan duduk di antara orang tuanya.

"Mama sama Papa apa gak malu bertengkar terus? Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status