Share

Bab 28

Aku jadi terharu mendapat simpati dan dukungan penuh para sahabatku ini.

“Bagus! Kalian sudah berani membantah ya?!” ancam Pak Beresman.

“Kami merasa tidak pernah membantah Bapak. Tapi kami hanya ingin tahu saja, apa kesalahan Enda Kiebo seperti yang Bapak tuduhkan padanya barusan, hingga Bapak memberi poin minus 50 padanya. Bapak ini tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba langsung memvonis bersalah. Itu namanya diktator Pak,” sanggah Ratna Sari dengan berani.

Pak Beresman langsung memelototi Ratna Sari yang telah berani menentangnya.

“Kalian apa tidak lihat muka si Enda Kiebo ini yang berantakan kayak preman pasar yang habis berkelahi? Apa kalian tidak baca aturan tata-tertib sekolah yang jelas-jelas melarang keras siswa ber-ke-la-hi…”

Aku hanya bisa menggigit bibirku, tak tahu apa yang harus kukatakan untuk membela diri. Posisiku memang lagi terjepit. Aku hanya bisa menundukkan kepala sebagai orang pesakitan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status