Share

Bab 29

Aku jadi terharu lihat sikap solider teman-temanku ini. Sikap teman-temanku ini memberi pelajaran yang berharga padaku untuk meniti hidupku. Jangan ragu untuk mengatakan yang benar dan memperjuangkan kebenaran, walau risikonya sangat pahit sekalipun, tapi jika punya keyakinan dan keberanian diri yang kuat, kebenaran pasti dapat ditegakkan. Kebatilan akan goyah.

“Terima kasih atas pembelaan kalian ya!” seruku pada teman-temanku, sambil berjalan perlahan-lahan menuju kantor Pak Beresman melintasi tengah lapangan sekolah.

Teman-temanku menyambut ucapanku dengan senyum dan memberi semangat. Siswa-siswa lain pun banyak yang simpati padaku dan perjuangan teman-temanku. Mereka jadi kagum pada kegigihan Ratna Sari, Zainab Maria, Yan Utama, Indra Kesuma, Zulbrito, Suheng, Arif Budiman dan Elfi Zahara untuk berani mengatakan hal yang benar. Mereka pun turut menyemangatiku dengan bertepuk-tangan. Hal ini membuatku berbesar hati, aku pun mengucapkan terima kasihku atas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status