Share

bab 57

Aku dan Yan Utama saling pandang, cari kata sepakat. Tidak ada pilihan, mau tidak mau dengan bahasa isyarat kami terpaksa menuruti kehendak Ronggur itu. Kami ingin coba berdiplomasi untuk menghindari bentrok fisik. Lalu, aku dan Yan Utama mencagakkan kereta angin kami, lalu hendak mendekati Ronggur. Tapi, gerak langkah kami ditahan oleh Indra Kesuma dan Suheng.

“Enda, Yan jangan kalian turuti kemauan bajingan itu!” ucap Suheng setengah berbisik, sambil mencekal lenganku.

“Benar Enda, Yan! Kita harus hadapi mereka bersama-sama,” sambung Indra Kesuma memberi support pada kami berdua.

 “Jangan takut kalian!” support Zulhernan, sambil turut mencagakkan kereta angin dan mendampingi diriku dan Yan Utama.

Begitu juga teman-temanku yang lain pun turut mencagakkan kereta angin. Mereka langsung membentuk formasi bela diri hingga terbentuk dua kelompok besar yang saling berhadap-hadapan satu sama lain.

Namun, belum sem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status