Share

Kehadiran Bang Aldi

"Aset-aset aman kan?"

Aku mengangguk. Perasaanku mulai membaik. Malam ini bahkan kami mengobrol banyak. Termasuk mengenai kedatangannya yang tiba-tiba itu.

"Syukurlah. Itulah, Din. Kenapa abang mewanti-wanti agar kamu tidak merubah nama perusahaan atas namanya. Ya karena itu. Manusia tidak selamanya di percaya. Bukannya abang menyamaratakan manusia seperti mertua dan suamimu itu loh. Tapi, sekedar jaga-jaga. Lebih baik, atas namakan aset dengan nama anak. Itu lebih terjaga."

"Tapi, aku kan memang belum punya anak, Bang," cetusku yang sukses membuat bang Aldi merasa bersalah.

"Astaga! Abang minta maaf. Dasar mulut." menepuk mulutnya berkali-kali. Aku tersenyum. Bang Aldi tidak berubah sama sekali. Masih menjadi kakak yang sangat menyayangi adiknya. Buktinya, instingnya yang kuat membuatnya langsung terbang ke Indonesia. Meski kak Dini dan Jansen anaknya tak bisa ikut, karena Jansen belum libur sekolah. Dan memang benar, saat itu, aku tengah dirundung oleh mertua dan suamiku sendiri.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status