Share

23. Hukuman

Mendengar ucapan Davin, sontak ketiga sahabatnya mengikuti arah pandangnya. Matanya membulat sempurna dengan tenggorokan yang tiba-tiba terasa kering. Kecuali Galih yang memang sudah tahu.

Perlahan Maya menoleh ke arah Bella dengan wajah khawatirnya. "Bel, gimana?"

Bella tersadar dan langsung menormalkan raut wajahnya. Senyum manis terukir di wajah cantiknya. Berharap bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa khawatir sahabatnya.

"Enggak papa, May. Gue pasti baik-baik aja. Semarah-marahnya orang tua gue, mereka enggak mungkin melakukan kekerasan," ucap Bella memenangkan.

Mobil berhenti di depan gerbang rumah Bella, tepat di samping pria paruh baya yang memasang wajah datar dengan tatapan tajam.

"Kabur aja yuk! Gue ngeri lihat tatapannya," ajak Luna cemas.

Davin membalikkan badannya ke belakang. Tatapan teduh yang memancarkan kekhawatiran dia lemparkan kepada Bella.

Senyum Bella semakin mengembang. Dia menatap sahabatnya sa

Ervin Warda

Happy reading ❤️ Kalau aku jadi Bella kayaknya stres deh, belajar terus wkwk....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status