Share

Usaha Nalen

Safiyya menarik nafas dalam dan melangkah masuk ke kantornya dengan yakin. Ia sudah memutuskan akan bersikap profesional, dan mengabaikan hubungannya dengan Nalen. Juga menyingkirkan segala ketakutannya.

Setelah mempertimbangkan semua saran Gibran, ia berpikir bahwa kata-kata adiknya benar. Safiyya tak mungkin terus-terusan melarikan diri.

Baru hendak menekan lift, sebuah suara tiba-tiba memanggilnya. Jantung safiyya seperti mau copot karena mengira itu Nalen. Tapi ketika ia berbalik, senyum Yusuf lah yang menyapa.

"Assalamualaikum, Calon Istri," gurau Yusuf sambil berjalan mendekati Safiyya. Senyum masih tak lepas dari bibirnya. Laki-laki itu terlihat sekali tak bisa menahan kebahagiaan karena akhirnya berhasil menyusul Safiyya.

"Pak, Yusuf, kenapa bisa di sini?" tanya Safiyya dengan nada tak percaya. Ia senang karena akhirnya ada teman lamanya yang ikut dipindah. Dengan begitu Safiyya tak perlu bingung lagi saat makan siang nanti sebab ada Yusuf yang bisa menemaninya. Safiyya tak mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status