Share

bab 22

"Bau itu kenapa? Jangan bilang kalau kamu yang buang gas, Im!?" tegas Alma dan Aldi bersamaan.

Baim mengangkat kepalanya, wajahnya terlihat memohon belas kasihan dari kedua kakak beradik itu hingga membuat keduanya mengerutkan dahi mereka karena curiga jika dugaan mereka benar adanya.

Alma dan Aldi memasang tampang bengis di depan Baim, seakan ingin memotong-motong pemuda itu dan menjadikannya umpan untuk makhluk yang tidak kasat mata di rumah itu

Melihat kemarahan di wajah keduanya, Baim langsung memasang wajah memelas dengan puppy eyes yang cukup menghipnotis Alma dan Aldi.

"Eheee, begitulah adanya, Al. Maaf, padahal tadi sudah berusaha kutahan sebegitu rupa, tapi rupanya kelepasan. Mungkin karena perut ini berisi banyak angin makanya dia jadi menggembung dan akhirnya... ." Kembali kalimat Baim terpotong oleh sebuah suara yang cukup menggetarkan kalbu siapa pun yang mendengarnya.

"Tuuuuut, broooooottt!"

"Baaiiiiiiiiimmmm!"

Teriakan Alma dan Aldi sontak memenuhi dan menggema di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status