Share

Bab 49

"Mimpi! Kali ini kami nggak bakalan membiarkan kau lolos lagi. Kau akan merasakan akibatnya karena telah berani mempermainkan kami!" Si cungkring menyeret Arisha secara paksa menuju mobil.

"Tolong, tolooong!"

"Diam!" bentak si cungkring seraya menyumpal mulut Arisha dengan sehelai sapu tangan lusuh.

Bau apak dari keringat yang mulai mengering membuat Arisha mual. Ia berusaha memuntahkan sumpalan sapu tangan itu dari mulutnya, tapi tak bisa. Gulungannya terlalu besar dan memenuhi semua rongga mulutnya.

'Ya, Allah! Aku percaya Engkau Maha Segalanya. Tolong, selamatkan aku dari tangan-tangan kejam ini!' rintih Arisha dalam tangis yang terpendam.

Sungguh ia tak ingin berputus asa dari rahmat Allah. Ia yakin, Allah tak pernah mengingkari ayat suci-Nya, bahwa di balik kesulitan, ada kemudahan.

Tugasnya hanya memanggil kemudahan itu dengan menggunakan senjata doa. Selebihnya, cukup menunggu Allah bertindak dengan caranya.

"Bagus! Akhirnya kelinci nakal ini berhasil juga ditangkap," kata si p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status