Share

Bab 54

"Kak Sha, Kak Sha …."

Lirih suara Silla mengigau dan memanggil nama Arisha bagai sembilu menyayat hati Dareen.

Lelaki itu meneteskan air mata seraya terus menggenggam jemari mungil Silla. Sesekali ia mengecup kening sang keponakan.

Nuraninya dihantui rasa bersalah lantaran tak mampu menjaga amanah mendiang orang tua Silla.

"Kak Sha, Kak Sha, huuu …." Silla menangis dalam igaunya.

"Sayang, daddy janji akan menemukan Kak Sha secepatnya. Kamu sembuh ya …." Dareen memeluk Silla dengan perasaan hancur.

"Badan Silla masih panas?" tanya Nyonya Hart, yang tahu-tahu sudah berdiri di belakang Dareen.

Dareen menoleh. "Ini kan yang Oma mau?" balas Dareen, bangkit dari duduknya. "Oma senang melihat Silla terpuruk dan menderita. Oma puas sekarang?"

"Jangan asal bicara, Dareen! Semua yang oma lakukan adalah demi kebaikan Silla."

"Kebaikan seperti apa, Oma? Melihat Silla terbaring dan mengigau dengan panas tubuh yang tak kunjung turun. Apakah seperti itu kebaikan yang oma maksud?" Dareen ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status