Share

Bab 61

"Akh!" Arisha merintih. Sebelah kakinya terperosok ke dalam lubang.

"Kau baik-baik aja?"

"Hm. Aku … cuma kaget," kilah Arisha, memijat pergelangan kakinya seraya menyapukan pandangan pada permukaan pasir basah yang diinjaknya.

'Aneh, padahal semua terlihat datar.' Arisha membatin heran.

Sedari tadi hatinya diselimuti perasaan gelisah yang berkepanjangan. Pikirannya selalu tertuju pada Silla. 'Lagi apa ya Silla sekarang? Apakah dia makan dengan baik dan bisa tidur nyenyak?'

Walau belum genap sebulan Arisha menghabiskan hari bersama Silla, dia hafal kebiasaan gadis itu. Silla mulai bergantung padanya dalam berbagai sisi.

'Ya Allah, tolong jaga Silla untukku!'

"Ayo, berdiri dan menepi! Ombaknya makin besar."

Ajakan dan sentuhan Rasyad pada lengannya memutus lamunan Arisha tentang Silla.

Arisha melempar pandang ke laut lepas. Gulungan ombak saling berkejaran dan berlomba untuk mengempas pantai. Siap menghapus jejak yang menggores luka pada permukaan pasir.

Melihat pasang kian na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status