Share

BAB 33 : VIVACE

“Memang apa lagi yang harus kita bicarakan?” tanyaku setelah sang CEO menyuruhku duduk kembali.

Dia menggeleng. Tersenyum. “Tidak ada.”

“Apa?” Aku menggeleng gusar. “Kau memintaku menunggu tanpa alasan yang jelas? Kau pikir aku ini apa?” Lancar sekali ucapan ini keluar dari mulut tanpa tertahan.

Lagi Neil hanya mengangguk tenang kemudian menjawab, “Kau adalah anak buahku. Sedangkan aku adalah CEOnya.”

“Kau tahu istilah ‘kurang ajar’ tidak. Kamu itu adalah..” Ingin sekali aku menghujaninya lagi dengan rentetan kalimat yang lebih banyak, namun kibasan tangan sang CEO membuatku terdiam.

Neil mengubah sikap duduk menjadi condong ke depan sembari menepiskan tangannya. Dia berbicara setelah yakin mulutku terdiam. “Dengar, ya, aku juga tidak lama. Sebentar lagi aku ada meeting di Senayan.”

“Lantas kenapa kau menyuruhku bertahan di sini?”

“Karena aku hanya ingin menatap wajahmu lebih lama,” jawabnya singkat namun diiringi tata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status