Share

32. Setelah dia pergi

Termangu aku berdiri di depan pintu kamar hotel Airlangga, seperti sedang mengumpulkan keberanian untuk membukanya. Keberanian untuk menghadapi bahwa kamar itu akan kosong, tidak berpenghuni. Walaupun tahu bodoh, di dalam hati aku terus mengemukakan penolakan demi penolakan, memberi alasan kepada diri sendiri bahwa Airlangga hanya pergi sebentar dan dia akan segera kembali. Atau mungkin saat ini dia sedang berada di kamarnya, berjibaku dengan laptop dan buku-buku seperti biasanya, dan akan memberikan senyum lebar begitu dia melihatku.

Aku mengeluarkan kartu kunci elektronik dari dalam tas, dengan ragu-ragu menempelkannya ke kunci pintu. Suara klik elektronik yang menandakan kunci terbuka membuatku terlunjak, memegang gagang pintu, aku menghela napas berat sebelum mendorongnya terbuka.

Kamar Airlangga tampak rapi, petugas hotel pasti sudah merapikannya tadi pagi. Tempat tidur yang berbalut seperei putih tampak halus tanpa kerutan. Kaus putih yang kemarin dia pakai tampa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tharie Zuji
sedih bgt..sampe ikutan nangis..sukses selalu thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status