Share

31. Terbangun

Aku sedang berada di padang rumput hijau dan sangat luas, Airlangga bersamaku. Tentu saja, dia selalu bersama denganku selama lebih dari satu bulan terakhir. Tidak ada hari yang aku lewatkan tanpa melihat senyum menawan dari wajahnya.

Aku meletakkan kepala di atas pahanya, dengan lembut dia mengusap puncak kepalaku. Dunia milik kami berdua, perbedaan ratusan tahun itu tidak ada artinya. Tidak ada artinya ketika kami melewatinya berdua.

Ada sesuatu yang hangat dari dalam tubuhku, energi hangat yang membuatku sangat bahagia. Membuat kami berdua bahagia. Airlangga tersenyum, senyum yang akan bisa membuatku melawan badai kehidupan. Tidak ada yang tidak mungkin dengan dia berada di sisiku.

Tubuhku terguncang-guncang, sengatan lembut yang hangat menerpa wajahku. Aku menyukai sengatan hangat ini. Lagi-lagi tubuhku terguncang, lebih kencang dari sebelumnnya. Airlangga menghilang, dia tidak ada lagi di sini. Kepalaku tidak lagi terbaring di atas kedua pahanya yang kekar,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status