Share

30. Tiba waktunya

“Jadi ini candinya?” aku setengah berbisik ke arah airlangga. Kami berdua sekarang berdiri di hadapan candi Kidal, candi yang diangun sebagai bentuk penghormatan untuk Prabu Anusapati. Tidak seperti candi Songgoriti yang tidak lagi utuh, candi Kidal masih berdiri dengan agung dan kokoh. Bangunan candi yang tidak terlalu besar ini tampak berdiri indah dan berwibawa, masih menampakkan keagungan era dahulu. Pelataran candi tampak tertata rapi, menambah kecantikan tempat ini.

“Jadi kamu suka mengunjungi tempat ini?” lanjutku lagi.

Airlangga menoleh ke arahku tersenyum, “tentu saja.”

“Bagaimana suasana tempat ini di jaman kamu?” tanyaku penasaran, aku melihat sekeliling, candi ini terdapat di sekitaran pemukiman warga dan sangat tertata rapi.

“Bagain itu belum ada di jamanku,” dia menunjuk ke beberapa rumah penduduk di sekitar candi. “Tempat ini adalah sakral, tidak diperbolehkan ada pemukiman d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status