Share

4. Pesta pernikahan

Kini acara pesta resepsi pernikahan itu akan dimulai. Semua tamu sudah menunggu kedatangan kedua pengantin itu. Meskipun cukup lama menunggu,kini sudah tampak Kim Johan berjalan bergandengan bersama istrinya yaitu Kim Jisun.

Rosella menyungingkan senyuman tipisnya menatap ke arah Jisun. "Wanita bodoh itu hampir saja mencelakai dirinya sendiri "ucap Rosella dalam hatinya.

Flashback

"Tidak. Kau tidak boleh ikut campur Rosella!kau tidak boleh ikut campur dalam kehidupan orang lain." ucap Rosella bergumam kemudian dia melanjutkan langkahnya menuruni tangga itu lagi.

Dua langkah setelah itu dia kembali berbalik dan menaiki tangga itu lagi sambil berlari ke atas rooftop. Sekuat apapun dia mencoba untuk menghiraukannya hati kecilnya tidak bisa untuk mengabaikan semua itu.

Sesampainya di sana,dia melihat Jisun sudah berdiri di ujung tembok itu sambil membentangkan kedua tangannya dengan mata terpejam. Melihat itu Rosella langsung berlari ke arah Jisun yang hampir menjatuhkan dirinya itu.

Rosella langsung menarik tangan Jisun,hingga kini mereka berdua terjatuh kearah lantai rooftop itu bersama.

"YAK !!! KENAPA KAU---" ucap Jisun sambil menatap marah ke arah Rosella karena sudah menghentikan aksinya.

"Kenapa kau melakukan hal bodoh itu?" tanya Rosella.

"Bukankah aku sudah bilang jangan ikut campur dengan urusanku!" balas Jisun.

"kenapa kau melarikan diri kesini? Bukankah seharusnya kau bahagia saat ini dan kau adalah pengantin yang seharusnya berada di pesta sekarang,bukan?"

"Iya. Aku adalah pengantin yang seharusnya ada disana. Tapi untuk apa aku berada di sana dengan pria yang tidak aku kenal. Kami menikah bukan karena cinta,ini hanya untuk keuntungan mereka saja," ucap Jisun tertunduk sambil menangis di depan Rosella.

"Kau memang wanita bodoh." Jisun yang mendengarnya kembali menengadah menatap Rosella tajam. Berani-beraninya gadis yang tidak dikenalnya ini mengatakan dirinya bodoh.

"Kenapa? Apa kau marah kepada ku karena aku mengatakan dirimu bodoh? ... itulah yang dikatakan orang-orang jika kau melakukan hal gila itu dan jika kau memang merasa marah maka kau harus membalasnya. Itulah yang harusnya kau lakukan bukan malah melakukan hal gila itu dan merugikan dirimu sendiri," ucap Rosella.

"Kau tidak akan mengerti karena kau tidak berada diposisiku saat ini."

"Jika aku berada diposisi mu saat ini, aku tidak akan melakukan hal bodoh yang akan mencelakai diriku sendiri!" ucap Rosella.

"Tapi aku tidak bisa hidup seperti ini. Pria itu tidak mencintaiku, dia hanya memanfaatkan ku," ucap Jisun kembali menangis.

"Jika mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan mereka, maka kau juga gunakan kesempatan ini untuk kesenangan mu sendiri. Kau tidak bisa menyerah begitu saja, kau harus tetap ikuti alur takdir ini. Kau tidak akan bisa menentangnya karena begitulah hidup dunia ini," ucap Rosella.

Jisun terdiam dengan kata-kata yang diucapkan Rosella itu. Semua yang dikatakan gadis itu ada benarnya, kita tidak bisa menentang takdir kita yang bisa kita lakukan hanya menjalaninya. Memang terdengar kejam tapi begitulah kehidupan.

"Nyonya kim!" ucap orang-orang suruhan Johan yang sedang mencari Jisun sambil berlari ke arah mereka.

Kemudian orang-orang itu membawa Jisun turun ke bawah. Sebelum meninggalkan rooftop itu Jisun sempat menoleh ke arah Rosella sebulum akhirnya dia kembali melanjutkan langkanya bersama para pengawal.

* * *

Semua mata kembali tertujuh kepada pasangan pengantin yang kini tengah berjalan menujuh tempat pemotongan kue pengantin diiringi oleh anggota keluarga mereka masing-masing.

Di sana juga sudah ada Kim se joon bersama istrinya dan juga besannya. Di belakang mereka diikuti oleh para anggota keluarganya yang lain, termasuk gadis yang ditambrak Loey itu. Gadis itu ada di dalam rombongan anggota keluarga Kim Se-joon.

"Jangan pergi kemana-mana! Aku akan menemui Boy dulu." bisik Loey kepada Rosella.

Rosella kemudian mengangguk menyetujui perintah Loey. Pria itu kemudian berjalan kearah Boy yang berdiri tak jauh dari sana yang sedang berjaga-jaga.

Setelah Jennifer menerima telfonnya tadi gadis itu kembali ke arah kerumunan tamu itu lagi. Dia kemudian melihat Rosella yang sedang berdiri di tengah para tamu itu sendirian tanpa seorang Loey.

"Kemana perginya pria itu? Ini adalah kesempatan bagus." ucap Jennifer kemudian berjalan kearah gadis itu.

Jasson yang melihat gerak gerik jennifer yang hendak mendekati Rosella langsung menarik lengan Jennifer.

"Ada apa?" ucap Jennifer menatap bingung ke arah Jasson.

"Ayo kita berdansa!" Jasson langsung menarik tangan gadis itu menujuh lantai dansa.

"Tidak! Aku ada urusan yang jauh lebih penting dari pada itu." tolak Jennifer sambil melepaskan tangannya dari Jasson.

"Ayolah sebentar saja! Bukankah kita harus menikmati pesta ini juga?" bujuk Jasson.

Akhirnya Jennifer mengalah, dia kemudian mengikuti Jasson ke lantai dansa itu.Di sana sudah banyak pasangan yang berdansa menemani pasangan pengantin baru itu yang juga tengah berdansa.

"Cari tahu siapa gadis yang berada di belakang pria itu!" ucap Loey berbisik sambil mengarahkan pandangan Boy ke arah gadis yang berdiri di belakang Kim Se-joon.

"Baik Mr.! aku akan mencari tau siapa dia!" ucap Boy.

Loey kemudian kembali berjalan ke arah Rosella, sesampainya di sana gadis itu langsung menarik Loey ke lantai dansa.

"Kenapa kau mengajak ku ke sini?" ucap Loey bingung.

"Lakukan saja! Bukankah kita menjadi pasangan yang paling banyak disorot malam ini. Aneh saja kalau kita tidak melakukannya" ucap Rosella.

Rosella kemudian mengalungkan lengannya ke leher pria itu. Mau tidak mau Loey mulai meletakan kedua tangannya di pinggul ramping gadis cantik itu. Saat ini mereka bergerak mengikuti irama musik dansa itu dengan saling menatap dengan berbagai pemikiran masing-masing.

"Ada apa sebenarnya dengan wanita ini? Kenapa setiap aku menatap matanya aku merasakan sesuatu yang berbeda." ucap Loey dalam hatinya sambil terus menatap manik mata Rosella yang juga tengah menatapnya.

"Kenapa??? ... kenapa dia sangat mirip dengan ku?" ucap Rosella di dalam hatinya sambil menatap mata Loey.

................

Pagi ini Rosella keluar dari kamarnya dengan pakaian rapih, sepertinya dia hendak keluar dari mansion itu. Di bawah sana dia menemui Boy yang tengah duduk di ruangan tengah.

"Apa kau akan pergi keluar?" tanya Boy ketika melihat Rosella datang menghampirinya.

"Hmm ... apa siang ini aku mempunyai jadwal dengan Mr. Park?" balasnya.

"Tidak ada. Tetapi malam ini Mr. Park akan mengadakan pertemuan dengan tuan Jo In-suk dan kau juga harus hadir nantinya!" ucap Boy.

"Baiklah aku akan kembali sore

nanti,"!ucap Rosella sebelum meninggalkan mension itu.

Gadis itu pergi menaiki mobil pribadinya bersama supirnya yang sudah menjemputnya. Rosella memang tidak diantar supir atau pengawal Loey karena hal itu juga termasuk dalam persyaratan gadis itu di dalam surat perjanjian mereka. Demi menjaga privasi, diantara mereka tidak bisa ikut campur dalam urusan pdibadi mereka masing-masing.

................

Setelah selesai mandi kini Loey sudah memakai pakain rapi miliknya, dia kemudian turun ke bawah dan menujuh ke meja makan untuk sarapan.

Kini dia sudah duduk di meja makan yang besar itu. Sayangnya dia hanya sendiri duduk di meja makan itu. Hal itu adalah hal biasa yang dia lakukan setiap harinya. Tidak ada yang menemaninya karena dia juga tidak mungkin makan bersama bawahannya itu meskipun Boy adalah orang terdekatnya atau bisa dibilang sahabatnya itu juga tidak berlaku untuknya. Dia hanya makan bersama Boy saat ada pertemuan di luar saja.

Di dekat ruangan makan itu juga terdapat ruangan khusus untuk para bawahannya makan atau semua orang yang ada di mansion itu. Mejanya juga cukup besar dan banyak seperti sebuah pantry di perusahaan. Ruangan itu bisa terlihat karena pembatasnya hanya kaca dari ruangan Loey, namun meja itu tak pernah berisikan orang jika Loey sedang makan di ruangannya.

"Apa dia sudah sarapan?" tanya Loey kepada kepala pelayan yang tengah mengatur makanan di atas meja.

"Ah nona Rosella, dia belum sempat sarapan Mr.park. Sepertinya dia tengah terburu-buru saat aku ingin mengantar makanan ke kamarnya tadi," ucap kepala pelayan itu.

"Benarkah? Apa sekarang dia tidak ada dikamarnya?"

"Ya, aku melihatnya pamit kepada tuan Boy " ucap kepala pelayan itu yang sebelumnya memang melihat Rosella berbicara dengan Boy.

"Pergi kemana gadis itu sebenarnya?" ucap Loey dalam hatinya.

Setelah selesai sarapan, Loey kembali ke ruangan tengah itu,dia kemudian menyuruh pengawal di sana memanggil Boy.

"Apa anda mencari saya?" ucap Boy saat menemui Loey.

"Apa kau sudah tahu siapa wanita yang ku maksud itu?" ucap Loey.

"Oh soal wanita itu, aku belum sempat mendapat banyak informasi tentang dia. Kau tahu sendiri Mr.park, semalam juga banyak pengawal  Kim Se-joon berada di sana, tapi tenang saja aku akan menyelidikinya lagi." ucap boy.

"Segera beri tahu aku jika kau sudah mendapat info tentang wanita itu!"

"Baiklah aku akan memberitahu mu secepatnya."

Kemudian Loey kembali keruangan kerjanya, sebenarnya ruangan itu lebih tepat sebagai ruangan pantauannya. Dia tidak menggunakan ruangan itu untuk bekerja seperti orang kantor atau semacamnya. Meskipun dia mempunyai banyak perusahan tapi dia tidak langsung memimpin sendiri semua perusahaan itu melainkan menyuruh orang kepercayaannya untuk mengurus itu semua, sedangkan dia hanya fokus dengan kelompok mafianya itu untuk menjalankan misi balas dendamnya.

Matanya kini beralih ke arah mejanya. Disana sudah ada surat kabar yang terletak di sana, dia kemudian berteriak memanggil Boy. Boy dengan segera berlari ke dalam ruangan itu.

"Ada apa Mr. Park?" ucap Boy.

"Kemana wanita itu pergi?" ucap Loey dengan nada dinginnya.

"Dia tadi pamit untuk mengambil beberapa barang di apartementnya dan dia juga mengatakan akan melakukan kegiatan pribadinya dan akan kembali nanti sore," ucap Boy.

"Suruh dia pulang sekarang juga!"

"B-baiklah saya akan menyuruhnya pulang," Kemudian Boy meninggalkan ruangan Loey dan langsung menghubungi Rosella.

"Ada apa kau menghubungi ku?" ucap Rosella di seberang sana.

"Mr. Park menyuruh anda kembali ke mansion sekarang juga Nona!"ucap Boy.

"Tidak. Aku tidak bisa pulang sekarang. Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku mempunyai kegiatan di luar saat ini dan dia juga tidak berhak untuk---"ucapan Rosella langsung selah oleh Boy.

"Kau bisa jelaskan langsung kepadanya Nona dan sekarang kau harus kembali pulang. Jika tidak, Mr. Park akan menyuruh orang-orang untuk menjeput paksa mu sekarang juga!" ucap Boy kemudian mematikan sambungan telfonnya.

"Aiiisshh ... lihatlah dia bahkan melanggar perjanjian itu?" ucap Rosella kesal.

Dengan terpaksa Rosella kembali lagi ke mansion itu, dia mengatahui alasan Loey menyuruh paksa dirinya pulang saat ini juga karena dia juga tidak ingin Loey berlaku semena-mena terhadapnya.

Sesampainya di mansion itu, Rosella langsung memerintahkan supirnya kembali, sementara dia langsung berjalan cepat masuk kedalam mansion.

"Di mana dia sekarang?" ucap Rosella.

"Dia? Apakah maksud anda Mr. Park? Dia sedang berada di ruangan kerjanya Nona," ucap seorang pengawal di sana.

Rosella kemudian berjalan menujuh ruangan kerja Loey itu dan langsung membuka pintu itu tanpa mengetuknya.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin melanggar perjanjian kita?" ucap Rosella dengan tatapan dinginnya itu.

Loey yang melihatnya langsung melemparkan surat kabar itu di atas meja di depan gadis itu berdiri.

"Apa kau tidak melihat jika sekarang kau dan aku sedang diselidiki oleh orang-orang di luar sana. Setelah kejadian semalam kini perhatian publik tertujuh kepada kita. Mereka akan mencari tahu siapa dirimu dan termasuk juga diriku "ucap Loey.

"Lalu aku harus bagaimana saat ini? Bukankah itu adalah tujuan awal dari rencana kau sebelumnya untuk mengalihkan perhatian mereka?" ucap Rosella setelah melihat isi surat kabar itu.

"Selama seminggu kedepan kau tidak boleh keluar dari mansion ini! hingga berita ini redup dan orang-orang tidak akan menyelidiki kita lagi dan itu juga berlaku juga untukku "ucap Loey.

Rosella menarik nafasnya dalam." Baiklah. Ingat! hanya sampai keadaan di luar aman" ucap Rosella kemudian keluar dari ruangan itu menujuh kamarnya.

Sesampainya gadis itu di kamarnya, dia kemudian mencari ponselnya untuk menghubungi seseorang di sana.

"Yaa!!! Kenapa kau tidak jadi menemuiku? Aku sudah menjadi orang bodoh menunggu mu di sini," ucap pria di seberang sana saat menerima panggilan telfon dari Rosella.

"Kau tidak perlu membentakku! Pria itu tiba-tiba saja menyuruh ku pulang," ucap Rosella.

"Memangnya ada apa? Kenapa dia menyuruhmu pulang?" ucap lelaki itu.

"Kau tau di luar sana sudah banyak orang-orang mencari tahu siapa aku karena kejadian semalam?" ucap Rosella.

"Ah berita itu, aku juga ingin membahas tentang itu dengan mu. Lalu apa rencana dia tentang berita itu?" ucap pria itu.

"Dia tidak membiarkan aku keluar dari sini selama seminggu kedepan, sampai keadaan di luar aman," ucap Rosella.

"Berarti selama seminggu kedepan kita tidak bisa berjumpah? Dan kau juga tidak bisa ketempat itu?" ucap pria itu.

"Ya hanya sampai keadaan di luar kembali aman," ucap Rosella.

"Baiklah kalau begitu. Kabari aku jika kau sudah bisa keluar dari sana!" ucap pria itu.

"Ok " ucap Rosella kemudian dia memutuskan sambungan telfon itu.

................

Malamnya seperti yang dikatakan oleh Boy kepada Rosella tadi pagi, kalau malam ini Loey akan mengadakan pertemuan dengan Jo In-suk, untuk membahas tentang kerjasama mereka.

Tidak hanya ruangan kerja, di sana juga terdapat ruangan meeting yang disediakan di samping ruangan kerja Loey itu. Ruangan itu biasanya dipakai untuk mendiskusikan tentang kelompok gengsternya. Di ruangan itu sudah ada Loey duduk di depan meja besar itu sedangkan Rosella duduk di sebelah kanannya menghadap ke arah Jo In-suk yang berada di samping kiri Loey dan di sana  juga ada Boy duduk di samping Jo In-suk.

"Hallo Nona, bagaimana keadaan mu? Apa pekerjaan mu berjalan dengan lancar?" ucap Jo In-suk.

"Seperti yang kau lihat karena ide gila mu itu, aku tidak bisa pergi kemanapun sekarang," ucap Rosella kepada pria tuah itu.

Rosella memang tidak terbiasa memanggil orang dengan sopan, apalagi status mereka hanya rekan kerja. Meskipun Jo in-suk jauh lebih tuah bahkan mungkin sepantaran dengan orang tuanya.

"Hahaha kau memang gadis pemarah. Tidak masalah itu hanya sampai berita diluar redup nona dan setelah itu kau bisa kembali lagi, bukan?" ucap pria tuah itu.

"Apa kau sudah menemukan peluang di sana semalam?" ucap Jo In-suk menatap kearah Loey.

"Sepertinya belum, tapi aku akan mencari celah untuk semua itu,"ucap Loey.

"Baiklah kau tidak perlu terburu-buru Mr. Park. Lakukan saja dengan perlahan-lahan!" ucap Jo In-suk dengan senyuman liciknya.

Setelah cukup lama berbincang-bincang tentang kerjasama mereka, kini tiba saatnya melakukan pesta kecil dengan minum bersama untuk penutupan meeting mereka kali ini.

Boy kemudian keluar dari ruangan itu dan menyuruh pengawal memanggil para wanita penghibur itu untuk masuk.

Seperti biasa untuk melayani client khusus, team Candy dan teman-temannya sudah memasuki ruangan itu dengan pakaian sexy yang menggoda. Mereka berjalan ke arah meja itu dan menghampiri Loey dan Jo In-suk untuk menemani mereka minum.

Ini pertama kalinya Rosella melihat wanita-wanita itu, meskipun sebelumnya Candy dan temannya pernah melihat Rosella, tapi mereka belum pernah bertemu secara langsung.

Candy dan wanita berambut ikal itu sudah duduk di tangan kursi yang diduduki Loey, sedangkan wanita berambut pendek itu sudah duduk dipangkuan Jo In-suk.

"Kau memang tau cara untuk menjamu tamu mu dengan baik Mr. Park." puji pria tuah itu kepada Loey.

"Bukankah ini hal yang wajar kita lakukan sebagai orang dewasa?" ucap Loey sambil melirik ke arah Rosella sekedar untuk menyindir gadis itu yang sangat benci melakukan hal gila itu.

Loey tersenyum miring kepada Jo In-suk dan kemudian dia langsung menatap kearah Rosella lagi. Dia ingin tahu bagaimana reaksi gadis itu melihat kejadian yang dianggapnya lumrah ini. Rosella yang ditatap hanya memutar bola matanya malas dengan tangan yang dia lipat di dada.

"Kau juga harus menikmati malam ini nona. Setidaknya kau harus meminum wine ini," ucap Loey sambil menuangkan wine itu ke gelas kosong dan memberikannya kepada Rosella.

Rosella kemudian mengambilnya dari tangan Loey, dia meneguk minuman itu sampai habis tak tersisa dan kemudian meletakan gelas kosong itu di meja dan langsung berdiri dari duduknya.

"Urusan kita sudah selesai. Silakan nikmati pesta kalian! Aku akan kembali ke kamarku, " ucap Rosella kemudian beranjak keluar dari ruangan itu.

Setelah kepergian Rosella dari ruangan itu Loey langsung melepaskan pagutan tangan Candy dan wanita itu di tubuhnya.

"Menyingkirlah! Aku sedang tidak bernafsu melakukannya sekarang." ucap Loey kemudian beranjak dari kursi itu dan ikut meninggalkan ruangan itu.

Sementara Jo In-suk kini tengah asyik menikmati pelayanan khusus yang diberikan Loey itu.

................

Kini Rosella sudah berbaring di tempat tidurnya. Dia kemudian mengingat kejadian sebelumnya dia meninggalkan ruangan itu.

"TCkhhh ... dasar pria brengsek, aku menyesal menyetujui tinggal di tempat terkutuk ini. " ucapnya kemudian dia mencoba menutupi matanya untuk tidur.

Sedangkan Loey kini memasuki ruangan kerjanya kemudian dia menatap CCTV di ruangan kerjanya itu. Dia memantau Rosella yang tertidur di kamarnya itu. Ya,sebelum gadis itu pindah kemensionnya,Loey sudah menaruh beberapa CCTV di kamar itu tanpa sepengetahuan gadis itu tentunya.

"Apa semua itu tidak menganggu mu sama sekali? Tchhh ... Lihatlah , setelah kejadian tadi kau dengan santainya bisa tidur nyenyak sekarang " ucap Loey sambil menatap layar itu.

"Dan kini lihatlah sekarang aku bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan mu saat ini" ucap Loey yang masih menatap Rosella di layar CCTV itu.

Bersambung ....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status