Share

24. Alasan

“Ayo kita bicara.” Radhika kini berdiri di depan meja Tasya.

Tasya menatap Radhika dengan malas. Dia sudah kehilangan mood untuk membahasnya. “Seperti yang Anda katakan sebelumnya … mari kita lupakan saja.”

Radhika menghela napas. Astaga kenapa ini menjadi sangat rumit? “Saya akan jelaskan-”

“Pak Dhika, sudah Saya bilang lupain aja.” Tasya memotong ucapan Radhika. Dia berdiri dari kursinya, “sebaiknya saya mulai bekerja. Saya akan menyiapkan teh untuk Bapak.” Tasya berjalan meninggalkan Radhika yang kini merasa bingung dengan situasi mereka sekarang.

Radhika melonggarkan ikat dasinya. Kepalanya seakan mau meledak, Tasya benar-benar tidak bisa ia tangani dengan mudah. Radhika kembali ke mejanya, ia berniat untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Sebenarnya game ini sudah selesai, hanya saja ada beberapa hal yang menurutnya kurang sesuai dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status