Share

25. Pacaran?!

"Kalau dengan cara seperti itu bisa buat kamu tetap di samping saya. Jadi, kamu boleh anggap saya suka sama kamu."

Tasya segera membuka mata dengan cepat lalu bangkit dari tidurnya. Ya ampun, kata-kata itu masih terngiang-ngang di telinganya, bahkan dia masih bisa membayangkan ekspresi wajah Radhika saat mengatakannya. Ini benar-benar gila, dia tidak mengerti, mengapa hal itu masih tidak mau hilang dari pikirannya.

Radhika memang orang yang tidak bisa menjelaskan apapun dengan benar. Dan tadi setelah dia mengatakan hal itu dia pergi begitu saja. Dia hanya berkata kita akan membahasnya lagi nanti. Benar-benar minta di-tabok.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, Tasya mengambil ponsel yang ia taruh di bawah bantal. Sebuah nomor asing meneleponnya. Tasya mengernyitkan keningnya. Pikirnya mungkin ini adalah nomor perusahaan yang memintanya datang untuk interview, tapi sekarang sudah pukul delapan malam itu sepertinya tidak mungkin. Alhasil Tasya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status