Share

Bab 36 : Cemas

Jam di pergelangan tangan ku menunjukkan jam setengah dua belas malam. Shift ku baru saja selesai. Saat ini yang ku butuhkan hanyalah kasur dan segera tidur. Namun mendengar ponsel bergetar membuatku meliriknya sejenak.

Tuan Dirga

Dua kata itu membuatku menggeser panggilan video sembari berbaring merasakan lelahnya tubuh. Kenapa pria itu belum tidur juga di jam segini? Apa dia baik-baik saja? Kenapa menghubungi ku?

"Memangnya menghubungi istri perlu alasan?".

Yeah, aku juga lupa sekarang kita berdua bukan orang asing. Pria itu terlihat berada di jalan sembari berjalan kaki menuju rumah. Wajahnya itu kenapa terlihat tampan saat di ponsel. Apa dia menggunakan efek? Atau efek seharian ini, aku tidak melihatnya sama sekali?

"Kenapa belum tidur? Besok harus bekerja,"ucapku.

"Hei, kamu juga masih terjaga,".

"Aku kan mengambil dua shift,"ucapku meluruskan kaki.

Aku hanya semakin tua saja dari hari ke hari. Seharian bekerja membuat punggung dan kaki terasa pegal. Biasanya aku tidak akan mera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status