Share

Dua kartu

Kenapa dia berkata seperti itu? Apa dia lupa kalo dalam perjanjian kami hanya menikah enam bulan saja? batin Rania bertanya.

Di rumah, Larisa mendesah sebal. Kedua bola matanya tak berhenti menatap ke arah sapu yang ia genggam sedari tadi. Sebuah benda yang tak pernah ia pegang selama menikah dengan suaminya.

"Benar-benar menyebalkan. Untuk kali pertamanya, Larisa Argantara menjadi seorang pembantu seperti ini! Kenapa, sih? Cari pembantu di sini susah banget," keluh Larisa menyandarkan kepalanya tepat di bahu sofa yang ada di ruang tamu.

Bibirnya memanyun seraya meletakkan sapu begitu saja.

Larisa meraih ponselnya dan mengusap layar pipih yang menyala. Terlihat jelas foto keluarganya tampil di layar wallpaper.

"Gara-gara ipar kamu, istri kamu ini terpaksa harus menjadi pembantu di rumah ini. Kuku-kuku mami jadi rusak, Pi!" keluh Larisa menatap kuku-kukunya.

"Papi ... Mami ingin pulang!" rengek Larisa yang rindu dengan suaminya.

Helaan nafas mulai keluar dari hidung mancungnya. Sudut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status