Share

Salah obat

Rania! Bisa-bisanya kamu memperlihatkan tubuhmu lagi di depanku. Heh, apa kamu berniat untuk menggodaku? tanya Sakti dalam hati. Sesaat, ia berpaling. Ia tak mau imannya yang begitu kuat runtuh begitu saja melihat tubuh indah istrinya itu.

Rasa lelah dan kantuk yang melanda membuat dirinya lupa dengan sebuah perjanjian di antara mereka berdua. Sampai-sampai ia lupa untuk tidur seranjang dengan Rania. Padahal, jelas-jelas mereka membuat kesepakatan tertulis agar tidak tidur dalam satu ranjang meski berada di dalam satu kamar.

Tepat jam 4 pagi, Rania seakan tak mampu membuka kedua matanya. Sudah lama, ia tak merasakan tidur yang teramat nyaman seperti hari ini. Tanpa bunyi jam weker yang berdering, tanpa ada suara teriakan yang mengganggu tidurnya, membuatnya ingin menikmati momen indah ini.

Namun, ada hal yang berbeda yang membuat ia harus membuka kedua matanya itu.

Glek

Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa. Bibirnya merapat saat lengannya dengan erat memeluk dada bidang yang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status