Share

Ciuman Ganas

"Tapi, apa aku juga melakukan hal yang sama saat aku mabuk berat waktu itu?"

Bibirnya merapat. Ia mulai mengingat kembali momen saat ia mabuk waktu itu. Namun, lagi dan lagi ia tak mampu mengingatnya kembali.

"Ah, sudahlah!" gegas Rania mengambil selimut bantal miliknya. Ia melangkah ke arah sofa yang tak jauh dari tempat tidur.

"Dasar suami aneh! Gara-gara keegoisannya, aku terpaksa memakai pakaian seperti ini dan sekarang aku juga tidur di sofa!" gerutu Rania meletakkan bantal di atas sofa yang memanjang.

"Gerahnya!" umpat Rania mengusap keringat yang membasahi keningnya."Aku lepas aja, deh! Kayaknya dia sudah tak berdaya," ucapnya melepas beberapa baju yang melekat di tubuhnya.

Rania menghela nafas panjang. Ia mulai merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Sejenak, jemari tangannya memegang bibir bawahnya yang merah tanpa lipstik.

Sungguh! Masih sangat membekas di bibirnya. Ciuman hangat dan mesra telah di ciptakan Sakti untuknya.

Jadi, begini rasanya ciuman? tanya batin Rania seraya m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status