Share

Larisa mengambil alih

"Hutangku lunas?"

Rania kembali membaca pesan tersebut berulang-ulang. Sejenak, dahinya mengerut memikirkan permintaan suaminya tersebut.

"Jika aku tak memanggilnya bapak, apa iya aku memanggilnya dengan sebutan 'mas' seperti yang ia mau? Hah, rasanya sangat sulit jika aku harus memanggilnya seperti itu. Terdengar sangat lebay. Bicara aku kamu saja, rasanya aneh apalagi memanggilnya seperti itu."

Rania mendesah sebal. Kepalanya bersandar sembari memandang atap ruangan yang bercat serba putih.

"Sebenarnya, itu kesempatan emas untuk aku melunasi semua hutang tanpa mengeluarkan uang dari gajianku. Tapi, masa' iya aku harus memanggilnya seperti itu?" gumam Rania memanyunkan bibir mungilnya.

Setengah jam kemudian, sesudah menghirup udara segar. Sakti melangkah masuk ke ruang rawat mertuanya.

Ceklek

Dengan hati-hati, ia menutup pintu itu secara perlahan. Berjalan menghampiri sang istri yang sudah tertidur pulas di sofa yang tersedia di ruangan VVIP tersebut.

Rania ... Rania ...

Langkah Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status