Share

Cahaya Terang

Tenggorokanku tercekat. Kamu bisa membayangkan kan, jika batu itu harus jatuh ke tangan Raja Fatah? Bukannya aman, bisa-bisa negeri ini malah semakin hancur. Raja akan bertindak semena-mena. Tidak menutup kemungkinan, kami juga akan terkurung selamanya di sini. Menjadi budak bagi raja yang keji.

Badanku jatuh. Air mataku juga jatuh. Melica berusaha membangunkanku, tetapi aku tidak bisa. Hingga kemudian, aku melihat suatu lesatan yang menarik badan Mas Gala. Kontan, alam ini kembali cerah. Langit berwarna orange itu tampak. Aku yang sedang terduduk di atas tanah menggeleng. Apakah ini keajaiban?

Mas Gala berdiri di hadapanku bersama .... Tetua?

“Ayah?” Melica angkat suara.

“Kenapa Tetua menarik saya?” Mas Gala bertanya dengan nada keras. “Orangtua saya dalam bahaya!”

Tetua menggeleng. “Mereka bukan orangtuamu. Mereka orang sakti, suruhan Raja untuk mengelabui. Dari tadi, Tetua melihat aktivitas itu!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status