Share

Bab 109

Tidak baik terlalu percaya pada orang lain, meskipun kau sangat mengenal mereka.

***

Ansel semakin mendekat. Qeiza bergeser ke samping. Matanya bergerak ke segala arah. Mencari celah untuk melarikan diri. Dia harus selekasnya meninggalkan kamar hotel tersebut.

“Kali ini kau tak akan bisa kabur lagi,” ujar Ansel. Matanya menatap lapar pada Qeiza.

“Mau apa kau?” tanya Qeiza. Mencoba bernegosiasi untuk mengulur waktu.

Ansel menyeringai. “Tanda tangani ini!” perintah Ansel. Mengangkat amplop di tangan kanannya tinggi-tinggi.

“Aku tidak mau menandatangani sesuatu yang tidak jelas,” sahut Qeiza.

Wajah Ansel menggelap. Kilat matanya kian berang. Sikap keras kepala Qeiza membangunkan singa lapar di dalam tubuhnya. Dia berhenti. Membuka amplop itu dan menarik kertas di dalamnya setengah keluar.

“Kau mau membacanya sendiri atau aku yang bacakan?” tanya Ansel. Tangannya masih memegang ujung kertas.

“Beritahu aku apa isinya!” ujar Qeiza.

Ansel mengeluarkan kertas tersebut sepenuhnya. Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status