Share

Bab 110

Qeiza memandangi wajah tegang Ansel dengan tatapan penuh kebencian. Sekarang dia bisa mengenali seperti apa kepribadian Ansel yang sesungguhnya. Selain tak tahu malu, lelaki itu juga seorang diktator.

Untung saja dia sudah bercerai darinya. Kalau tidak, Qeiza tidak dapat membayangkan seperti apa hidupnya dalam kekuasaan Ansel.

“Kalau begitu, kuberi kau pilihan,” timpal Ansel. Sinar matanya berkilat licik. “Pertama, tanda tangani surat perjanjian ini dan kita menikah kembali, atau ….”

Ansel menggantung kalimatnya. Dia menurunkan wajahnya agar lebih dekat ke muka Qeiza. Qeiza kesulitan menjauhkan wajahnya dari Ansel. Dia cuma bisa sedikit memiringkan kepala. Terlebih saat Ansel terus menyesuaikan posisi wajah mereka.

“Kau … menjadi Nyonya Ansel dan kita menghabiskan seluruh sisa hidup kita bersama.”

“Aku tidak sebodoh itu!” sentak Qeiza. “Itu bukan pilihan, tapi pemaksaan.”

“Aku tidak memaksamu,” timpal Ansel. “Bukankah aku telah memberimu dua pilihan?”

Ansel mempertontonkan serin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status