Share

Memupus Bimbang

Tidak ada penolakan atau keberatan yang ditunjukkan Papa ketika Ares meminta restu. Rasanya bagai sebuah keajaiban. Ini seperti sebuah mimpi. Bahkan ketika Mama membiarkanku menghabiskan waktu berdua dengan Ares pun rasanya bagai sesuatu hal yang mustahil yang terjadi.

Setelah mengurus tiket untuk keberangkatanku ke Jakarta besok, aku menyempatkan diri untuk mengajak Ares untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di kota kelahiranku. Mengajaknya menikmati kuliner khas daerahku. Hal yang tak sempat kulakukan ketika dulu Rio datang ke kotaku dan meminta restu, sama seperti yang Ares lakukan saat ini.

 Di sepanjang perjalanan, kulihat wajah Ares tersenyum semringah. Rasanya baru kemarin dengan berat hati harus melepaskannya ketika dia menyerah dengan perasaannya. Kini kami kembali bersama. Memulai kembali petualangan baru yang membuat jantungku berlompatan tak karuan seperti saat bersamanya dulu.

Ah! Ternyata hatiku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status