Share

Bab 43

“Di rumah aja!”

“Sekarang kata Susternya, Dek. Iya ‘kan Sus?”

“Lagi puasa juga Akang mah, istighfar!”

“Ya sudah kalau ibunya enggak mau. Nanti aja Pak, bisa nanti habis buka puasa dipraktekin di rumah.”

Ck, aku pikir sekarang. Memang berharap pada manusia itu tidak perlu berlebihan. Ujungnya lebih sering kecewa. Pada akhirnya aku hanya bisa diam dan memerhatikan tanpa bisa memperagakan langsung.

“Enggak nyangka ya pijat laktasi seru banget. Besok Akang antar kamu ke sini lagi ya.”

“Besok ke Garut.”

“Habis dari Garutlah.”

“Kok jadi malah Akang yang semangat.”

“Ya, ‘kan demi anak kita. Demi Hafsah biar bisa menyusui langsung sama sumbernya.”

“Demi Hafsah atau demi Akang?”

Aku hanya tersenyum saja, tetapi Lara malah sepertinya kesal. Ia bahkan sengaja berjalan mendahuluik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
kasihan di Jimy . mau berubah tapi udah sering bikin kesel si lara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status