Share

Bab. 155

Suara burung bernyanyi merdu, terdengar dari hutan lindung yang ada di belakang mansion itu. Saat ini seorang wanita cantik sedang berdiri di balkon kamarnya untuk menghirup udara segar di pagi hari, ia membentangkan kedua tangannya sambil menikmati tetesan embun di wajahnya.

"Ini masih pagi sekali sayang" bisik Reyhan tepat di telinga Zeira, ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping istrinya itu.

"Mas, kamu buat aku kaget" protes Zeira   

"Apa aku terlihat begitu menakutkan, sehingga istriku yang cantik ini kaget melihatku datang ?" Canda Reyhan, ia berusaha untuk menghibur Zeira walaupun hatinya saat ini sedang khawatir dan cemas memikirkan Andrian.

"Tidak mas, kamu tidak menakutkan, bahkan kamu sangat tampan sama seperti putra kita Andrian" Zeira mulai meneteskan air mata. Setiap melihat wajah Reyhan, ia pasti membayangkan wajah putranya, sebab Andrian begitu mirip dengan papanya. Hanya matanya yang berbeda dengan Reyhan, Andrian me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status