Share

Ch.21

Duh Gusti.

Ini karma atau apa? Tapi rasanya terlalu manis untuk disebut karma.

Lantas kuraih ponsel yang tergeletak di samping laptop. Menghubungi nomor Ibu untuk melakukan video call. Sebab aku tidak memiliki nomor Hilma. Entah dia memiliki ponsel atau tidak. Karena tidak pernah kulihat Hilma bermain ponsel.

Kuarahkan ponsel lurus ke depan dengan dipegangi kedua tangan. Cukup lama panggilan terhubung sebelum akhirnya Ibu menerimanya.

Klik!

Layar ponselku telah memperlihatkan si kembar. Wajah Ibu hanya terlihat sedikit. Karena Ibu sudah tahu, jika aku menghubunginya di jam kerja, artinya aku sedang merindukan kedua putraku.

Padahal bukan hanya si kembar yang ingin kulihat.

"Say hello sama Ayah, Nak," ucap Ibu mengarahkan layar ponselnya pada si kembar. Mulut mereka belepotan. Pun dengan pakaiannya.

Mereka berceloteh di depan layar ponsel. Aku tersenyum melihat tingkah mereka, yang semakin hari, semakin lucu dan menggemaskan.

Setelah dirasa cukup, Ibu pun mengarahkan kembali layar pons
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
yud.... dah berani kecap kecup & bolang ai lop yu.... ............
goodnovel comment avatar
Melini Aini
Lucu cerita,benci jadi cinta,sampai ketawa2 sendiri bacanya,apalagi yg tetiba yuda beli sarung di paketin
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
Ngoook acchh,,Yookk sholat ny jangan di tinggalkan lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status