Share

Ch.22

POV Yuda

***

Setelah membisikkan sebuah pengakuan di telinganya. Aku merebahkan tubuhku di samping Hilma. Semula terlentang lalu kini miring ke kanan. Menghadap punggung Hilma di depanku.

Kupasangkan selimut yang sama dengan Hilma. Lalu seperti sebuah tuntutan, aku melingkarkan tanganku melewati pinggangnya. Memeluk Hilma dari belakang saat dia sedang tertidur.

Desiran halus memenuhi hati.

Serta satu rasa lain yang baru aku rasakan lagi.

Hangat.

Rasa yang telah lama tidak pernah kurasakan, sejak kepergian Khanza.

Pantas saja si kembar selalu anteng dan tenang saat bersama dengan Hilma.

Aku ikut merasakannya malam ini.

Bibirku tersenyum simpul. Sebelum akhirnya memejamkan mata untuk tidur.

Menikmati desiran halus dalam hati serta hangatnya pelukan malam ini.

*********

Hawa dingin terasa semakin menyeruak. Aku menggeliat pelan dan terbangun dari tidur. Membuka mata perlahan dan aku masih di ruangan bermain.

Lantas kutarik selimut yang hanya sampai pinggang. Menarik hingga ke atas dada,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
nah.... gitoh., Yud ... masak beli pembalut aja malu... pak su yg bæk ya begitoh... ...
goodnovel comment avatar
siti yulianti
gpp demi hilma gk d gaet Azmi......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status